Tanggal:

Kloter 1 Haji terbang dari Balikpapan gunakan Airbus A330-900 NEO

Berita Terkini
Para Jamaah haji kloter 1 asal Kota Balikpapan memasuki pesawat jenis Airsbus A330-900 NEO milik maskapai Garuda Indonesia (Foto: Antara)

Balikpapan- Kelompok terbang (kloter) pertama jemaah haji asal Balikpapan diberangkatkan melalui Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan, menggunakan pesawat Airbus A330-900 NEO milik maskapai Garuda Indonesia.

“Sebagai mitra, kami terus berkolaborasi dengan maskapai Garuda Indonesia untuk memberikan pelayanan maksimal untuk pelaksanaan haji tahun ini,” kata Manajer Umum Bandara SAMS Sepinggan Iwan Novi Hantoro, Selasa (6/5).

Dari pantauan di lapangan, Pesawat berbadan lebar itu lepas landas dari landasan pacu Bandara SAMS Sepinggan subuh tadi sekitar pukul 04.39 WITA.

Sebelum keberangkatan, Iwan menjelaskan bahwa pihaknya telah menyiapkan seluruh aspek operasional dan pendukung untuk menyukseskan keberangkatan jemaah, mulai dari sisi udara hingga terminal penumpang.

“Kami berkoordinasi secara intensif dengan seluruh pemangku kepentingan, termasuk Bea Cukai, Imigrasi, dan Karantina (CIQ), Kementerian Agama, TNI/Polri, serta pihak ground handling,” ujar Iwan .

Ia menjelaskan bahwa kesiapan infrastruktur bandara meliputi landasan pacu (runway), jalur penghubung (taxiway), dan tempat parkir pesawat (apron).

Selain itu, alur pergerakan jemaah dari asrama haji menuju terminal keberangkatan juga telah diatur agar berjalan tertib dan efisien.

Dalam menghadapi kemungkinan situasi darurat, pihak bandara telah menyiapkan tiga dokumen protokol utama, yaitu Rencana Darurat Bandara (Airport Emergency Plan), Rencana Keamanan Bandara (Airport Security Plan), dan Rencana Penanggulangan Bencana Bandara (Airport Disaster Management Plan).

“Semua penanganan situasi darurat kami rujuk pada ketiga dokumen tersebut,” kata Iwan.

Mengantisipasi potensi cuaca ekstrem di musim hujan, ia mengatakan pihaknya telah menyempurnakan prosedur operasional standar (SOP) yang berkaitan dengan keselamatan penerbangan saat kondisi cuaca tidak bersahabat.

Dari sisi pelayanan, fasilitas pemeriksaan keamanan bagi jemaah dan bagasi telah diperkuat. Selain itu, bandara juga menyediakan fasilitas khusus bagi jemaah lansia dan penyandang disabilitas.

“Untuk jemaah pengguna kursi roda, kami sudah siapkan akses lift dan eskalator di area terminal. Semua kebutuhan ini telah kami sampaikan saat rapat koordinasi bersama Kementerian Agama dan pihak ground handling,” jelas Iwan.

Iwan melanjutkan, untuk rute penerbangan, pesawat Airbus A330-900 NEO yang mengangkut kloter pertama akan transit terlebih dahulu secara teknis di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, sebelum melanjutkan penerbangan ke Madinah.

Menurut hasil koordinasi dengan pihak maskapai, total durasi penerbangan diperkirakan sekitar 11 jam.

“Garuda Indonesia menyiapkan satu pesawat utama dan satu armada cadangan yang bersiaga di Jakarta,” kata Iwan.

Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Balikpapan, Masrivani, menyampaikan ada tiga Jamaah yang dibantu menggunakan kursi roda dalam pemberangkatan, nampak ketiganya diangkut menuju bandara secara terpisah.

Bila rombongan lain menggunakan mobil bus, sedangkan tiga Jamaah ini nampak terlihat menggunakan mobil ambulans.

Kendati demikian, Masrivani meyakinkan bahwa ketiga Jamaah itu telah laik untuk berangkat dan telah menjalani pemeriksaan kesehatan.

“Untuk hasilnya baik dari segi mental mereka bisa berangkat,” ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa secara umum edukasi terhadap jemaah berjalan baik. Barang-barang bawaan yang harus ditinggal juga minim.

“Paling hanya ada potongan kuku atau barang kecil yang tertinggal. Tidak ada pelanggaran terkait barang bawaan,” ucapnya.

Masrivani juga menyampaikan, pada penerbangan ini, para Jamaah akan diturunkan di Kota Madinah, dan tetap menggunakan rute yang telah ditetapkan.

Dalam hal ini, tidak ada perubahan arah penerbangan meskipun situasi geopolitik di kawasan Timur Tengah sedang dinamis.

“Alhamdulillah, tidak ada perubahan rute maupun gangguan dalam pelaksanaan keberangkatan,” kata Masrivani. (Ant)