Suara Samarinda – Nusantara, Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) menjalin kolaborasi dengan lintas stakeholders yaitu Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Universitas Terbuka, dan Pemerintahan Desa Wonosari dalam menggelar “Pelatihan Pemandu Ekowisata” di Desa Wonosari, Penajam Paser Utara pada Rabu (23/10/2024) hingga Jumat (25/10/2024).
Direktur Kebudayaan, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Otorita IKN, Muhsin Palinrungi mengungkapkan bahwa tujuan pelatihan yang diikuti oleh sebanyak 25 peserta tersebut untuk meningkatkan kapasitas para pemuda di kawasan Nusantara untuk menjadi pemandu ekowisata.
“Diharapkan melalui pelatihan ini, kapasitas para pemuda untuk menjadi pemandu ekowisata di IKN meningkat dan kedepannya diharapkan dapat menjadi pemandu wisata yang bersertifikat,” ungkap Muhsin usai acara pembukaan kegiatan, Rabu (23/10).
Muhsin menjelaskan bahwa setelah mengikuti pelatihan selama tiga hari, para peserta pelatihan yang berasal dari beberapa desa di kawasan IKN tersebut akan mempraktekkan pengetahuan yang diperolehnya untuk menjadi pemandu masyarakat yang berkunjung di IKN.
“Setelah melakukan tugasnya sebagai pemandu ekowisata selama beberapa bulan, mereka rencananya akan diikutkan pelatihan lanjutan untuk memperoleh sertifikat kompetensi sebagai pemandu ekowisata,” jelas Muhsin.
Kalvendi Kurnia Hamdani, salah satu peserta, mengungkapkan bahwa pelatihan ini sangat luar biasa dengan narasumber yang memiliki pengalaman serta jam terbang tinggi. Menurutnya, pelatihan ini telah membantu meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) masyarakat Sepaku, berkat kerjasama antara Otorita IKN dan berbagai pihak terkait. “Semoga nanti ada program lanjutannya lagi dari OIKN, entah itu sertifikasinya, atau program lanjutan dari level yang lebih tinggi lagi,” ujar Kalvendi.
Muhsin menambahkan bahwa saat ini kunjungan masyarakat ke Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) semakin meningkat sehingga diperlukan pemandu yang terlatih untuk menjelaskan berbagai hal tentang IKN, khususnya bangunan-bangunan arsitektur di KIPP.
“Kunjungan masyarakat ke KIPP semakin hari semakin meningkat sehingga dibutuhkan jumlah pemandu yang memadai dan terlatih untuk menjelaskan berbagai hal tentang IKN diantaranya penjelasan tentang bangunan-bangunan yang ada di KIPP seperti Istana Negara, Taman Kusuma Bangsa dan bangunan lainnya,” papar Muhsin.
Sementara itu, Fariza Hanividya, Pejabat Fungsional Adyatama Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Ahli Madya yang mewakili Direktur Pengembangan Sumber Daya Manusia, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, menyambut positif kolaborasi pelatihan dengan Otorita IKN.
Fariza juga berharap agar peserta yang telah dilatih dapat melanjutkan ke tahap sertifikasi kompetensi. “Kemenparekraf menyambut baik kolaborasi ini dan diharapkan kerjasama dengan Otorita IKN bisa berlanjut ke jenjang sertifikasi kompetensi bagi pemandu ekowisata yang mengikuti pelatihan ini setelah mereka magang menjadi pemandu ekowisata di wilayah IKN,” kata Fariza.
Supriatna Amiputra, Komite Skema di Lembaga Sertifikasi Profesi Pramindo sekaligus salah satu narasumber pelatihan, setuju dengan hal tersebut dan menjelaskan bahwa profesi pemandu wisata saat ini telah memiliki Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) khusus untuk pemandu ekowisata.
“Pemandu wisata itu selain harus piawai dalam public speaking, kemudian piawai juga dalam mengorganisir sebuah tur, juga harus profesional, artinya bertanggung jawab terhadap lingkungan, terhadap keselamatan peserta, dan juga wajah Indonesia,” ungkap Supriatna Amiputra.
Muhsin melanjutkan bahwa saat ini para pegawai Otorita IKN ditugaskan sebagai liaison officer (LO) secara bergiliran untuk memandu para pengunjung dari Rest Area hingga Plaza Seremoni.
“Dalam jangka pendek, para staf Otorita IKN yang kita tugaskan untuk menjadi LO setidaknya sampai akhir Desember 2024 nanti dan diharapkan pada tahun depan para pemandu ekowisata yang sudah dilatih dapat bertugas sebagai pemandu ekowisata di IKN,” pungkasnya.